Minggu, 15 November 2015
Sabtu, 14 November 2015
Konsep Membuat Bros dari Bungkus Mi Instan
23.41 Unknown
Konsep Dengan melehkan bungkus mi instan akan terbentuk bongkahan seperti marmer dengan berbagai warna yang berasal dari warna bungkus mi instan tsb. Kita bisa membuat bros / aksesoris dengan barang bekas yang tidak berharga menjadi mempunyai nilai jual, sekaligus untuk mengurangi pencemaran lingkungan
Alat dan Bahan
1.Bungkus Mi Instan
2.Korek api/pematik dan lilin
3.Sendok / cetakan kue yang terbentuk dari logam
4. Peniti Bros
5, Lem Tembak
Cara Membuat
- Persiapkan alat dan bahan
- Nyalakan lilin dengan korek api
- Atur posisi mi instan diatas sendok/cetakan
- Bakar bungkus mi instan dengan lilin
- Tunggu hingga mencair sepenuhnya lalu atur sedimikian rupa hingga membentuk warna.pola yang diinginkan
- Dinginkan lelehan dengan dibiarkan
- Keluarkan lelehan bungkus mi instan dengan direndam di air
- Hasilnya berbentuk seperti batu/bongkahan tempelkan peniti bros dengan lem tembak
- Bros siap dipakai
Senin, 21 September 2015
Soal dan Jawaban mengenai bab 1
20.21 Unknown
1. Apa itu canting?
a. Alat untuk menenun
b. Alat untuk memintal benang
c. Alat untuk membatik
d. Alat untuk menjahit
e. Alat untuk membordir
2.Berdasarkan pada pola dan bentuk visualnya,ragam hias dibagi menjadi.... jenis
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
3. Jenis/macam macam ragam hias yang berfungsi untuk menambah nilai estetika yaitu :
a. Ragam hias murni dan ragam hias simbolis
b. Ragam hias murni dan ragam hias geometris
c. Ragam hias murni dan ragam hias dekoratif
d. Ragam hias simbolis dan ragam hias geometris
e. Ragam hias simbolis dan ragam hias dekoratif
4. Bacalah pernyataan berikut!
1. Desain struktur
2. Desain sulam
3. Desain penampilan
4. Desain aplikasi produk tekstil
5. Desain permukaan
Manakah yang termasuk desajn tekstil?
a. 1, 2, 3
b. 1, 3, 4
c. 1, 3, 5
d. 1, 2, 4
e. 1, 4, 5
5. Manakah yang termasuk kerajinan tekstil tradisional?
a. Kain songket
b. Kain kafan polos
c. Kain putih
d. Kain baju
e. Kain suci
6. Berikut ini yang tidak termasuk teknik dalam pembuatan kerajinan tekstil adalah...
a. Teknik mengayam
b. Teknik patchwork
c. Teknik mencetak
d. Teknik meliput
e. Teknik lekapan
7. Jalinan antara lungsin dan pakan atau dapat dikatakan sebuah anyaman yang mengikat satu sama lain.
Kalimat diatas merupakan definisi dari..n
a. Rajutan
b. Aksesoris
c. Kain
d. Tekstil
e. Tenunan
8. Tekhnik yang masih tergolong kerajinan tradisional adalah...
a. Teknik batik cat
b. Teknik tenun
c. Teknik bordir
d. Teknik ikat celup
e. Teknik sablon
9. Tahap awal yang dilakukan ketika merancang kerajinan tekstil adalah...
a. Mencari ide
b. Membuat sketsa
c. Perencanaan produksi
d. Pembuatan kerajinan
e. Mengemas produk tekstil
10. Berikut yang bukan material untuk membuat kerajinan tekstil adalah...
a. Serat alami
b. Pengawet
c. Pewarna pakaian
d. Aksesoris
e. Serat sintetis
11. Kain yang dibuat dengan teknik menggabungkan benang secara memanjang dan melintang disebut...
a. Batik
b. Tenun
c. Cetak saring
d. Sulam
e. Jahit perca
12. Karya kerajinan tekstil khas Indonesia yang telah menjadi warisan budaya bangsa adalah...
a. Cetak saring
b. Sulam
c. Jahit perca
d. Tenun
e. Batik
13.Berikut ini yang tidak termasuk komitmen tinggi dalam diri seorang wirasudahaan yaitu..
a.berkemauan keras untuk menyelesaikan tugas
b.bekerja dan berusaha dengan teliti dan kurang cermat
c.tidak suka menunda tugad dan pekerjaannya
d.percaya pada diri sendiri dalam menghadapi tugas
e.rajin,tekun,ulet, dan tabah
14.Kerajinan yang menggabungkan potongab kain perca dan memiliki motif dan warna yang berbeda beda menjadi suatu bentuk yang baru adalah..
a.lekapan
b.menganyam
c.patchwork
d.batik
e. Ikat celup
15.Teknik menghias permukaan kain dengan cara menempelkan guntingan kain pada kain yang berbeda warna dengan dasar kain disebut juga teknik..
a.Jahit aplikasi
b.menganyam
c.patchwork
d.batik
e. Ikat celup
Minggu, 20 September 2015
Hasil Karya - Batik
01.24 Unknown
Hasil karya kelompok perennial tanggal 19 September 2015, kami membuat sapu tangan dengan ukuran 30 x 30 cm,
alat dan bahan serta cara pembuatan dapat dilihat dipostingan sebelumnya,
Made by : Lorensia Yolanda |
Made by : Melinia Hardiningsih |
Made by : Nabila Amartya Putri |
Made by : Hanami Martani |
Made by : Nanda Miranda |
Made by : Nicolas Henry |
Rabu, 02 September 2015
Konsep Batik
06.11 Unknown
Nahh.. sudahkah dibaca materi batik tadi?
Sekarang kita mulai membuat bati ala kita.. Sebelumnya kita hitung rincian biaya terlebih dahulu, agar kita tau apakah prinsip ekonomi sudah kita kuasai.
Rincian Biaya
1. Kain Putih
30.000
2. Cat Kain
10.000
3. Karet
500
4. Kelereng
500
Total Biaya : 30.000+10.000+500+500= 41.000
Sekarang kita mulai membuat bati ala kita.. Sebelumnya kita hitung rincian biaya terlebih dahulu, agar kita tau apakah prinsip ekonomi sudah kita kuasai.
Rincian Biaya
1. Kain Putih
30.000
2. Cat Kain
10.000
3. Karet
500
4. Kelereng
500
Total Biaya : 30.000+10.000+500+500= 41.000
Cara membuatnya:
- Pastikan kain dalam kondisi bersih;
- Membuat bentuk/desain motif dengan mengikat Kelereng, Uang koin, atau Batu pada beberapa bagian kain menggunakan karet secara kencang dan bervariatif;
- Rebus air menggunakan Bejana (Panci) hingga mendidih;
- Setelah mendidih, campurkan pewarna dan penguat yang berada dalam satu kemasan Wenter ataupun Wantex;
- Tambahkan garam dua sendok makan dan cuka secukupnya disertai dengan mengaduk larutan hingga merata;
- Basahi kain yang telah diikati dan dibuat motif dengan air bersih;
- Celupkan kain tersebut pada cairan warna. Bila menginginkan satu warna, celupkan seluruh bagian kain dalam larutan pewarna yang mendidih.
- Aduk dalam waktu 20-30 menit agar warna merata dan merekat kuat;
- Bila menginginkan warna lain, langkah pada no. 6 (enam) hanya mencelupkan sebagian pada cairan pewarna pertama dan mencelupkan kain yang belum terkena warna pada cairan pewarna lainnya.
- Celupkan berkali-kali sesuai jumlah warna yang dikehendaki;
- Apabila proses pencelupan warna selesai, kain diangkat dan dibilas menggunakan air dingin yang bersih;
- Kemudian sumua ikatan dilepas, kain ditiris dan dikeringkan;
- Setelah kering, rapikan dengan menyetrika kain tersebut
Batik
05.52 Unknown
Haiiii temann.. kami kembali lagi dengan postingan terbaru kami. Di postingan sebelumnya kami membahas tentang si lunak tanah liat. Nahhh, di postingan kali ini kami akan membahas tentang ikon Indonesia.. Yaituuuuuu Batik
Mari kita simak baik-baik..
Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan.
G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu. Detil ukiran kain yang menyerupai pola batik dikenakan oleh Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan buddhis dari Jawa Timur abad ke-13. Detil pakaian menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang rumit yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa yang dapat ditemukan kini. Hal ini menunjukkan bahwa membuat pola batik yang rumit yang hanya dapat dibuat dengancanting telah dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau bahkan lebih awal.
Walaupun kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tehnik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7. Di sisi lain, J.L.A. Brandes(arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (sejarawan Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja,Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuna membuat batik.Seni pewarnaan kain dengan teknik perintang pewarnaan menggunakan malam adalah salah satu bentuk seni kuno. Penemuan diMesir menunjukkan bahwa teknik ini telah dikenal semenjak abad ke-4 SM, dengan diketemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola. Di Asia, teknik serupa batik juga diterapkan di Tiongkok semasa Dinasti T'ang (618-907) serta di India dan Jepang semasa Periode Nara (645-794). Di Afrika, teknik seperti batik dikenal oleh Suku Yoruba di Nigeria, sertaSuku Soninke dan Wolof di Senegal. Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Mari kita simak baik-baik..
Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan.
Sejarah teknik batik
G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu. Detil ukiran kain yang menyerupai pola batik dikenakan oleh Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan buddhis dari Jawa Timur abad ke-13. Detil pakaian menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang rumit yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa yang dapat ditemukan kini. Hal ini menunjukkan bahwa membuat pola batik yang rumit yang hanya dapat dibuat dengancanting telah dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau bahkan lebih awal.
Walaupun kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tehnik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7. Di sisi lain, J.L.A. Brandes(arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (sejarawan Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja,Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuna membuat batik.Seni pewarnaan kain dengan teknik perintang pewarnaan menggunakan malam adalah salah satu bentuk seni kuno. Penemuan diMesir menunjukkan bahwa teknik ini telah dikenal semenjak abad ke-4 SM, dengan diketemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola. Di Asia, teknik serupa batik juga diterapkan di Tiongkok semasa Dinasti T'ang (618-907) serta di India dan Jepang semasa Periode Nara (645-794). Di Afrika, teknik seperti batik dikenal oleh Suku Yoruba di Nigeria, sertaSuku Soninke dan Wolof di Senegal. Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.
Legenda dalam literatur Melayu abad ke-17, Sulalatus Salatin menceritakan Laksamana Hang Nadim yang diperintahkan oleh Sultan Mahmud untuk berlayar ke India agar mendapatkan 140 lembar kain serasah dengan pola 40 jenis bunga pada setiap lembarnya. Karena tidak mampu memenuhi perintah itu, dia membuat sendiri kain-kain itu. Namun sayangnya kapalnya karam dalam perjalanan pulang dan hanya mampu membawa empat lembar sehingga membuat sang Sultan kecewa. Oleh beberapa penafsir, serasah itu ditafsirkan sebagai batik.
Dalam literatur Eropa, teknik batik ini pertama kali diceritakan dalam buku History of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah menjadi GubernurInggris di Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda. Pada 1873 seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada awal abad ke-19 itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan di Exposition Universelle di Parispada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.
Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai batik cap dan batik cetak, sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Pada saat yang sama imigran dari Indonesia ke Wilayah Persekutuan Malaysia juga membawa Batik bersama mereka.
Sekarang batik sudah berkembang di beberapa tempat di luar Jawa, bahkan sudah ke manca negara. Di Indonesia batik sudah pula dikembangkan di Aceh dengan batik Aceh, Batik Cual di Riau, Batik Papua, batik Sasirangan Kalimantan, dan Batik Minahasa.
Budaya batik
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.
Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan olehTionghoa, yang juga memopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.
Cara pembuatan
Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin.
Jenis batik
Menurut teknik
- Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
- Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.
- Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih.
Menurut asal pembuatan
- Batik Jawa
Sebuah warisan kesenian budaya orang Indonesia, khususnya daerah Jawa yang dikuasai orang Jawa dari turun temurun. Batik Jawa mempunyai motif-motif yang berbeda-beda. Perbedaan motif ini biasa terjadi dikarnakan motif-motif itu mempunyai makna, maksudnya bukan hanya sebuah gambar akan tetapi mengandung makna yang mereka dapat dari leluhur mereka, yaitu penganut agama animisme, dinamisme atau Hindu dan Buddha. Batik jawa banyak berkembang di daerah Solo atau yang biasa disebut dengan batik Solo
Langganan:
Postingan (Atom)